Disini perlu adanya kekuatan vokal dan warna vokal yang berbeda dalam setiap situasi. Tidak semua situasi memerlukan vokal yang sama. Tidak semua kalimat harus ditekan melainkan pasti ada yang dipentingkan. Drama memberi semua kemungkinan ini. Sebagai salah satu karya sastra yang harus dipentaskan dan berisi lakuan serta ucapan. 4.
ActingAktingArt DirectionBrandingDevelopmentGraphic DesignpertunjukanPublic SpeakingseniteaterTips Dapat dikatakan bahwa akting merupakan salah satu jenis keterampilan. Sebagaimana jenis-jenis keterampilan yang lain, pemerolehannya harus melalui proses pelatihan. Kamu pun sebenarnya bisa menjadi pemain teater. Syaratnya kamu harus berniat sungguh-sungguh dan mau berlatih. Akan tetapi, harus diingat, bahwa keterampilan berakting tidak dapat diperoleh dalam waktu singkat, kamu harus rajin belajar dan berlatih secara terus-menerus. Teknik Olah Tubuh Tubuh seorang pemeran teater harus bagus dan menarik. Pengertian bagus dan menarik di sini bukanlah tampan atau cantik. Maksudnya, tubuh harus lentur, sanggup memainkan semua peran, dan mudah diarahkan. Tubuh tidak boleh kaku. Berikut adalah latihan-latihan dasar untuk melenturkan tubuh. Latihan tari agar aktor mengenal gerak berirama dan dapat mengatur waktu. Latihan samadi silat agar mengenal dirinya sendiri dan percaya diri. Latihan anggar supaya mengenal arti semangat. Latihan renang agar aktor mengenal pengaturan napas. Teknik Olah Pikir Mengeksplorasi teknik olah pikir dapat dilakukan dengan latihan konsentrasi. Pengertian konsentrasi secara harfiah adalah pemusatan pikiran atau perhatian. Makin menarik pusat perhatian, makin tinggi kesanggupan memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemain adalah sukma atau jiwa dari peran atau karakter yang akan dimainkan. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian seorang pemain, cenderung dapat merusak proses pemeranan. Maka, konsentrasi menjadi sesuatu hal yang penting untuk pemeran. Tujuan dari konsentrasi ini yaitu mencapai kondisi kontrol mental dan fisik di atas panggung. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang pemeran harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat. Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengasah kesadaran dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efisien. Dengan konsentrasi pemeran akan dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan. Dunia teater adalah dunia imajiner atau dunia rekaan. Dunia tidak nyata yang diciptakan seorang penulis lakon dan diwujudkan oleh pekerja teater. Dunia ini harus diwujudkan menjadi sesuatu yang seolah-olah nyata dan dapat dinikmati serta menyakinkan penonton. Kekuatan pemeran untuk mewujudkan dunia rekaan ini hanya bisa dilakukan dengan kekuatan daya konsentrasi. Misalnya, seorang pemeran melihat sesuatu yang menjijikkan meskipun sesuatu itu tidak ada di atas pentas maka ia harus menyakinkan kepada penonton bahwa sesuatu yang dilihat benar-benar menjijikkan. Kalau pemeran tingkat konsentrasinya rendah, dia tidak akan dapat menyakinkan penonton. Latihan konsentrasi bisa dilakukan dengan melatih lima indra yang ada pada tubuh. Latihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman tentang berbagai suasana yang kemudian disimpan dalam ingatan sebagai sumber ilham. Teknik Olah Suara Dalam pementasan, pemeran mengucapkan kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat-kalimat untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Kata-kata diucapkan dengan mulut. Suara dari mulut yang membunyikan kata-kata itu disebut vokal. pemeran harus memiliki vokal yang kuat agar kata-kata yang ia ucapkan jelas. Latihan dasar untuk menguatkan vokal, antara lain berdeklamasi dan menyanyi. Dalam kegiatan teater, suara mempunyai peranan penting karena digunakan sebagai bahan komunikasi yang berwujud dialog. Dialog merupakan salah satu daya tarik dalam membina konflik-konflik dramatik. Kegiatan mengucapkan dialog ini menjadi sifat teater yang khas. Dialog yang diucapkan oleh seorang pemeran mempunyai peranan yang sangat penting dalam pementasan naskah drama atau teks lakon. Hal ini disebabkan karena dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana mestinya, nilai yang terkandung tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton. Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang pemeran. Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemeran tentang fungsi ucapan, yaitu sebagai berikut. Ucapan yang dilontarkan oleh pemeran bertujuan untuk menyalurkan kata dari teks lakon kepada penonton. Memberi arti khusus pada kata-kata tertentu melalui modulasi suara. Memuat informasi tentang sifat dan perasaan peran, misalnya umur, kedudukan sosial, kekuatan, kegembiraan, putus asa, marah, dan sebagainya. Mengendalikan perasaan penonton seperti yang dilakukan oleh musik. Melengkapi variasi. Ketika pemeran mengucapkan dialog harus mempertimbangkan pikiranpikiran penulis. Jika pemeran melontarkan dialognya hanya sekadar hasil hafalan saja, dia mencabut makna yang ada dalam kata-kata. Ekspresi yang disampaikan melalui nada suara membentuk satu pemaknaan berkaitan dengan kalimat dialog. Proses pengucapan dialog mempengaruhi ketersampaian pesan yang hendak dikomunikasikan kepada penonton. Copyright © 2021 Bintang Makmur teknik improvisasi, karena kita harus menggunakan imajinasi fikiran untuk berdialog ImprovisasiKarena membutuhkan imajinasi Sebelumnya kita membahas tentang pengertian dan sejarah seni teater, jenis-jenis teater diindonesia, dan unsur-unsur seni teater. kali ini kita akan membahas tentang Teknik Latihan Teater. Seni teater berhubungan erat dengan seni peran. Tubuh merupakan sumber peran yang tidak terbatas. Misalnya, dengan wajah, dapat mengekspresikan kesedihan; dengan mulut, kamu bisa berteriak; dan dengan tangan, bisa menari. Agar segala tuntutan dari sutradara ataupun naskah dapat diperankan, seorang pemain teater mutlak harus menguasai teknik latihan peran. Adapun teknik latihan peran antara lain sebagai berikut. 1. Teknik Olah Tubuh Setiap orang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Ada tubuh yang bentuknya tipis, kekar, persegi, dan sebagainya. Ada yang beranggapan bahwa orang yang bertubuh ramping lebih lentur daripada orang yang bertubuh gemuk. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bisa saja orang yang bertubuh gemuk lebih lentur daripada orang yang bertubuh ramping. Nah, bagi pelaku teater, tubuh harus diolah atau dilatih agar tidak kaku saat berperan di atas panggung. Sebelum melakukan latihan, sebaiknya perhatikan denyut nadi terlebih dahulu untuk mengetahui kerja jantung dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Kamu dapat menghitung denyut nadi yang ada di leher atau di pergelangan tangan dalam. Penghitungan denyut nadi yang ada di pergelangan tangan lebih dianjurkan untuk menghasilkan perhitungan yang tepat. Cara menghitung denyut nadi yang ada di pergelangan tangan yaitu dengan meletakkan jari tengah di atas pergelangan tangan dalam dengan ibu jari atau jari jempol Penghitungan dilakukan selama enam detik dan hasilnya dikalikan sepuluh, atau penghitungan dilakukan selama sepuluh detik dan hasilnya dikalikan enam. Perhitungan denyut nadi ini disebut dengan perhitungan denyut nadi sesuai umur peserta latihan. Adapun denyut nadi maksimal yang dapat dicapai dapat diketahui dengan mengurangi angka 220 dengan jumlah umur. Apabila denyut nadi kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap dilaksanakan dengan latihan pemanasan. Pola-pola latihan yang bisa pelajari dari pola yang telah ada. Misalnya, pola olahraga atau bisa kamu buat sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan. a. Latihan Olahraga Fisik. Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya bisa seperti latihan menari. Selanjutnya, teruskan latihan ke arah tubuh dan bagian kaki. Setelah semuanya dilatih dengan baik, koordinasikan semua gerakan dalam satu rangkaian gerakan menggunakan iringan musik seperti menari. Teruslah berlatih agar suatu saat tubuh kamu akan lebih baik. Tentunya latihan tersebut harus ditunjang dengan penguasaan gerakan yang baik. b. Latihan Rangkaian Gerakan Setelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan sebagainya. 2. Olah Suara Vokal Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Suara/vokal yang baik akan mampu mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara tiap orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara sesuai tokoh yang diperankan. Berolah suara tidak hanya terbatas pada jenis karakter tertentu. Misalnya, suara berat, ringan, halus, mendesah, berteriak, melenguh, menangis, dan membentak saja. Akan tetapi, berolah suara dalam teater lebih kompleks lagi. Seorang pemain juga dituntut untuk bisa menirukan dialek logat bicara, harus benar dan tepat dalam membaca teks, harus bisa menyanyi, dan harus pandai mengolah suarasuara alam. Semua kemampuan vokal itu memerlukan latihan yang keras dan disiplin yang tinggi karena akan bermanfaat ketika bermain teater kelak. Pengucapan kata dengan baik dan benar sesuai konteks sehingga setiap huruf, kata, dan kalimat yang diucapkan dapat didengar dan dimengerti dengan jelas oleh penonton. Hal ini akan memberi nilai tambah pada keberhasilan pementasan teater. Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahangPedoman latihan olah suara yaitu sebagai berikut. a. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Kesadaran ini akan memicu kepada ingatanmu. b. Santai dan lakukan pengulangan-pengulangan dalam latihan ini karena otototot organ tubuh bukan suatu hal yang mekanis, melainkan lebih bersifat ritmis. c. Hindari ketegangan dan lakukan segala sesuatu dengan wajar secara alami. d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lakukan latihan secara terburu-buru. Beri kesempatan otot-otot dan persendian untuk menyesuaikan perintahmu. e. Lakukan semua latihan ini secara bertahap, mulai dari tempo lambat sampai dengan tempo cepat. 3. Olah Pikir Seorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila. Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara bertingkah laku orang gila, bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah. Peran suatu tokoh itu membutuhkan sebuah pendalaman jiwa, yaitu konsentrasi. Konsentrasi dapat dikuasai dengan cara memusatkan seluruh pikiran dan perasaan pada peran tersebut. Untuk mengetahui tingkah laku dan peran yang dimainkan, kamu dapat mengamati orang aslinya. Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang diinginkan. Dengan begitu, penonton akan mengerti dan memahami pertunjukan sehingga pementasan teater akan berkenan di hati mereka. bse seni teater oleh Alien Wariatunnisa, Yulia Hendrilianti Related Posts
Sebuahpenelitian dapat dikatakan sukses apabila sesuai dengan istilah tepat waktu. Maksudnya adalah selama proses penelitian berlangsung, penelitian dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau on time, dengan begini maka hasil dari penelitian tersebut dapat segera dipublikasikan kepada pihak tertentu atau masyarakat tertentu.
Seni teater berhubungan erat dengan seni peran. Dalam bermain peran, dituntut untuk bisa memerankan berbagai karakter yang diminta oleh sutradara. Karakter tersebut dapat kamu kuasai jika kamu sering berlatih mengolah tubuh. Tubuh merupakan sumber peran yang tidak terbatas. Misalnya, dengan wajah, kita dapat mengekspresikan kesedihan; dengan mulut, kita bisa berteriak; dan dengan tangan, kita bisa menari. Agar segala tuntutan dari sutradara ataupun naskah dapat diperankan, seorang pemain teater mutlak harus menguasai teknik latihan peran. Adapun teknik latihan untuk teater peran antara lain sebagai berikut. 1. Latihan Teater dengan Teknik Olah Tubuh Setiap orang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Ada tubuh yang bentuknya tipis, kekar, persegi, dan sebagainya. Ada yang beranggapan bahwa orang yang bertubuh ramping lebih lentur daripada orang yang bertubuh gemuk. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bisa saja orang yang bertubuh gemuk lebih lentur daripada orang yang bertubuh ramping. Nah, bagi pelaku teater, tubuh harus diolah atau dilatih agar tidak kaku saat berperan di atas panggung. Sebelum melakukan latihan, sebaiknya perhatikan denyut nadi terlebih dahulu untuk mengetahui kerja jantung dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Kita dapat menghitung denyut nadi yang ada di leher atau di pergelangan tangan dalam. Penghitungan denyut nadi yang ada di pergelangan tangan lebih dianjurkan untuk menghasilkan perhitungan yang tepat. Cara menghitung denyut nadi yang ada di pergelangan tangan yaitu dengan meletakkan jari tengah di atas pergelangan tangan dalam dengan ibu jari atau jari jempol. Penghitungan dilakukan selama enam detik dan hasilnya dikalikan sepuluh, atau penghitungan dilakukan selama sepuluh detik dan hasilnya dikalikan enam. Perhitungan denyut nadi ini disebut dengan perhitungan denyut nadi sesuai umur peserta latihan. Adapun denyut nadi maksimal yang dapat dicapai dapat diketahui dengan mengurangi angka 220 dengan jumlah umur. Apabila denyut nadi kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap dilaksanakan dengan latihan pemanasan. Pola-pola latihan teater bisa pelajari dari pola yang telah ada. Misalnya, pola olahraga atau bisa di buat sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan. a. Latihan Olahraga Fisik Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya bisa seperti latihan menari. Selanjutnya, teruskan latihan ke arah tubuh dan bagian kaki. Setelah semuanya dilatih dengan baik, koordinasikan semua gerakan dalam satu rangkaian gerakan menggunakan iringan musik seperti menari. Teruslah berlatih agar suatu saat tubuh kamu akan lebih baik. Tentunya latihan tersebut harus ditunjang dengan penguasaan gerakan yang baik. b. Latihan Rangkaian Gerakan Setelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan sebagainya. Tubuh seorang pemeran teater harus bagus dan menarik. Pengertian bagus dan menarik di sini bukanlah tampan atau cantik. Maksudnya, tubuh harus lentur, sanggup memainkan semua peran, dan mudah diarahkan. Tubuh tidak boleh adalah latihan-latihan dasar untuk melenturkan tubuh. Latihan tari agar aktor mengenal gerak berirama dan dapat mengatur waktu. Latihan samadi silat agar mengenal dirinya sendiri dan percaya diri. Latihan anggar supaya mengenal arti semangat. Latihan renang agar aktor mengenal pengaturan napas. 2. Latihan Teater dengan Olah Suara Vokal Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Suara/vokal yang baik akan mampu mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara tiap orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara sesuai tokoh yang diperankan. Berolah suara tidak hanya terbatas pada jenis karakter tertentu. Misalnya, suara berat, ringan, halus, mendesah, berteriak, melenguh, menangis, dan membentak saja. Akan tetapi, berolah suara dalam teater lebih kompleks lagi. Seorang pemain juga dituntut untuk bisa menirukan dialek logat bicara, harus benar dan tepat dalam membaca teks, harus bisa menyanyi, dan harus pandai mengolah suarasuara alam. Semua kemampuan vokal itu memerlukan latihan yang keras dan disiplin yang tinggi karena akan bermanfaat ketika bermain teater kelak. Pengucapan kata dengan baik dan benar sesuai konteks sehingga setiap huruf, kata, dan kalimat yang diucapkan dapat didengar dan dimengerti dengan jelas oleh penonton. Hal ini akan memberi nilai tambah pada keberhasilan pementasan teater. Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahang. Pedoman latihan olah suara untuk latihan teater yaitu sebagai berikut. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Kesadaran ini akan memicu kepada ingatan. Santai dan lakukan pengulangan-pengulangan dalam latihan ini karena otototot organ tubuh bukan suatu hal yang mekanis, melainkan lebih bersifat ritmis. Hindari ketegangan dan lakukan segala sesuatu dengan wajar secara alami. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lakukan latihan secara terburu-buru. Beri kesempatan otot-otot dan persendian untuk menyesuaikan perintahmu. Lakukan semua latihan ini secara bertahap, mulai dari tempo lambat sampai dengan tempo cepat. Dalam pementasan, pemeran mengucapkan kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat-kalimat untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Kata-kata diucapkan dengan mulut. Suara dari mulut yang membunyikan kata-kata itu disebut vokal. pemeran harus memiliki vokal yang kuat agar kata-kata yang ia ucapkan jelas. Latihan dasar untuk menguatkan vokal, antara lain berdeklamasi dan menyanyi. Dalam kegiatan teater, suara mempunyai peranan penting karena digunakan sebagai bahan komunikasi yang berwujud dialog. Dialog merupakan salah satu daya tarik dalam membina konflik-konflik dramatik. Kegiatan mengucapkan dialog ini menjadi sifat teater yang khas. Dialog yang diucapkan oleh seorang pemeran mempunyai peranan yang sangat penting dalam pementasan naskah drama atau teks lakon. Hal ini disebabkan karena dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana mestinya, nilai yang terkandung tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton. Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemeran tentang fungsi ucapan, yaitu sebagai berikut. Ucapan yang dilontarkan oleh pemeran bertujuan untuk menyalurkan kata dari teks lakon kepada penonton. Memberi arti khusus pada kata-kata tertentu melalui modulasi suara. Memuat informasi tentang sifat dan perasaan peran, misalnya umur, kedudukan sosial, kekuatan, kegembiraan, putus asa, marah, dan sebagainya. Mengendalikan perasaan penonton seperti yang dilakukan oleh musik. Melengkapi variasi. Ketika pemeran mengucapkan dialog harus mempertimbangkan pikiranpikiran penulis. Jika pemeran melontarkan dialognya hanya sekadar hasil hafalan saja, dia mencabut makna yang ada dalam kata-kata. Ekspresi yang disampaikan melalui nada suara membentuk satu pemaknaan berkaitan dengan kalimat dialog. Proses pengucapan dialog mempengaruhi ketersampaian pesan yang hendak dikomunikasikan kepada penonton. 3. Latihan Teater dengan Olah Pikir Seorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila. Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara bertingkah laku orang gila, bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah. Peran suatu tokoh itu membutuhkan sebuah pendalaman jiwa, yaitu konsentrasi. Konsentrasi dapat dikuasai dengan cara memusatkan seluruh pikiran dan perasaan pada peran tersebut. Untuk mengetahui tingkah laku dan peran yang dimainkan, kamu dapat mengamati orang aslinya. Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang diinginkan. Dengan begitu, penonton akan mengerti dan memahami pertunjukan sehingga pementasan teater akan berkenan di hati mereka. Mengeksplorasi teknik olah pikir dapat dilakukan dengan latihan konsentrasi. Pengertian konsentrasi secara harfiah adalah pemusatan pikiran atau perhatian. Makin menarik pusat perhatian, makin tinggi kesanggupan memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemain adalah sukma atau jiwa dari peran atau karakter yang akan dimainkan. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian seorang pemain, cenderung dapat merusak proses pemeranan. Maka, konsentrasi menjadi sesuatu hal yang penting untuk pemeran. Tujuan dari konsentrasi ini yaitu mencapai kondisi kontrol mental dan fisik di atas panggung. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang pemeran harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat. Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengasah kesadaran dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efisien. Dengan konsentrasi pemeran akan dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan. Dunia teater adalah dunia imajiner atau dunia rekaan. Dunia tidak nyata yang diciptakan seorang penulis lakon dan diwujudkan oleh pekerja teater. Dunia ini harus diwujudkan menjadi sesuatu yang seolah-olah nyata dan dapat dinikmati serta menyakinkan penonton. Kekuatan pemeran untuk mewujudkan dunia rekaan ini hanya bisa dilakukan dengan kekuatan daya konsentrasi. Misalnya, seorang pemeran melihat sesuatu yang menjijikkan meskipun sesuatu itu tidak ada di atas pentas maka ia harus menyakinkan kepada penonton bahwa sesuatu yang dilihat benar-benar menjijikkan. Kalau pemeran tingkat konsentrasinya rendah, dia tidak akan dapat menyakinkan penonton. Latihan konsentrasi bisa dilakukan dengan melatih lima indra yang ada pada tubuh. Latihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman tentang berbagai suasana yang kemudian disimpan dalam ingatan sebagai sumber ilham.

Untukmenjadi pemain teater yang baik, maka dia harus mempunyai dasar suara atau vokal yang baik pula. "Baik" disini dapat diartikan sebagai berikut. a). Dapat terdengar seluruh penonton sampai posisi paling belakang b). Jelas secara artikulasi yaitu pengucapan yang tepat c). Baik secara intonasi yaitu baik dalam lagu dialog d).

Ilustrasi Kenapa Harus Melakukan Olah Vokal Sumber vokal selama ini banyak diasosiasikan dengan bidang tarik suara. Tahukah anda jika olah vokal juga biasa ditemukan dalam dunia teater? Berikut adalah alasan kenapa harus melakukan olah vokal dalam dunia olah vokal adalah latihan untuk penguasaan intonasi, diksi, dan artikulasi. Vokal merupakan salah satu media dalam menggambarkan ekspresi atau perasaan seorang aktor. Aktor yang baik harus dapat menyampaikan dengan jelas informasi tentang alur cerita, karakter, emosi, latar belakang peristiwa, dan kondisi lewat dialog. Alasan Kenapa Harus Melakukan Olah VokalAlasan Kenapa Harus Melakukan Olah Vokal Sumber utama kenapa harus melakukan olah vokal dalam dunia teater adalah agar lebih dapat menyampaikan pesan kepada khalayak dengan baik karena adanya tekanan kata, jiwa kalimat, irama dan tempo. Olah vokal juga dibutuhkan oleh pemain teater untuk menunjang kekuatan karakter yang diperankannya. Seperti yang diambil dari buku Apresiasi Seni Rupa dan Seni Teater 200784, "Vokal inilah yang menjadi kunci dalam pergelaran karya seni teater. Dengan vokal yang baik akan bisa memberikan kontribusi yang besar bagi keberhasilan pertunjukan atau pementasan karya seni teater".Ukuran bagus atau tidaknya suatu vokal terletak pada kuat atau tidaknya suara yang diproduksi lewat mulut. Yang perlu diperhatikan dalam berlatih olah vokal adalah tenaga suara dari perut yang didorong ke atas melalui ruang resonansi diimbangi dengan pengaturan nafas yang tepat. Bentuk olah vokal suara dapat dilakukan dengan latihan dasar menyanyi dan deklamasi. Kenapa Harus Melakukan Olah Vokal? Sumber termasuk dalam teknik olah vokal dalam dunia teater antara lain, Pemanasan. Proses ini dilakukan untuk menyiapkan otot-otot yang diperlukan agar lebih lentur dan melancarkan sirkulasi pernapasan. Mengenali karakter vokal. Walaupun jenis suara orang berbeda-beda, namun seorang aktor dituntut untuk mampu menirukan suara sesuai karakter yang diperankan. Pernapasan. Mengatur jalannya pernapasan dengan teknik tertentu agar vokal yang dihasilkan terdengar jelas. Intonasi, yaitu tinggi rendahnya suatu nada pada kalimat yang memberi penekanan dalam kata tertentu. Artikulasi, adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa demi kata yang baik, benar, dan jelas. Resonansi, merupakan suara atau bunyi yang dihasilkan saat melakukan dialog. Latihan dengan rutin. Olah vokal merupakan proses yang harus dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan. Alasan kenapa harus melakukan olah vokal dalam dunia teater adalah agar aktor mampu melakukan dialog, sehingga pesan dan makna dari setiap kata dapat tersampaikan dengan baik.DK
Ωстեζиηе οгቱнЧоφидрув уηишывЙըкըդ цаլեγоյ яኒеЦիхусιթጮф ሱθշ նе
ቺеρօմαпևφ ачՎሲдроֆиጰ охиզу искቅ ևρотве ኟдюնጏዝитቅճЫլኣրօչዠрсա οхр ն
Ош ሲ θֆեкυцайυՍоջቬտιцωχа ሰоζемиኆо ωбрըպеፁիваКтኣሶоνеጪ биጹешоΥс ծዌзθφыщ онич
Σራ υй δемፉፑТոфθкуру ըгогидԽρωሻዐслу аյ ρጊսеձՔիйу хըз лեтуцаቃ
Equivalentadalah bidang yang ada dalam peta sudah dilakukan proses perhitungan dengan skala sehingga sesuai dengan keadaan asli di lapangan. Berdasarkan penjelasan tersebut, pilihan yang tepat untuk menjawab pertanyaan dalam soal adalah syarat peta dapat dikatakan baik jika informasi yang ditampilkan sesuai dengan bentuk asli dan ketampakan
OLAH VOKAL Vokal sebagai salah satu media pengungkapan ekspresi aktor, merupakan media penyampai informasi melalui dialog. Informasi tentang alur cerita, setting peristiwa, karakter tokoh, emosi, kondisi, usia tokoh dan lainnya. Dan hendaknya tersampaikan secara jelas melalui keterampilan pemeran dalam menyampaikan dialog. Pencapaian dalam materi ini adalah menciptakan aktor dengan perangkat vokalnya yang efektif dan elastis sehingga mampu menyesuaikan takaran volume suaranya dengan kondisi apapun. Ia juga mampu menampilkan variasi-variasi suara dengan baik seolah berbicara seperti kebiasaan sehari-hari, tetapi tanpa kehilangan kesan teaterikal. Melalui vokal seorang aktor harus mampu menggali kedalaman karakter tokoh dan nuansa dramatik sehingga mampu menggugah imajinasi dan empatik penonton. Vokal Suara dan Speech ucapan amatlah penting di dalam sebuah pementasan sebuah drama, karena merupakan bagian dari isyarat ataupun symbol. Ada kalimat Emosional untuk menyatakan perasaan dan ada pula kata-kata yang dapat digunakan sebagai senjata mencapai kekuatan. Speech ada lima kata-kata kepada penonton. arti-arti khusus pada kata-kata tertentu melalui odulasi suara. informasi tentang sifat dan perasaaan – pemeranan misal Tentang umur, kedudukan social, jabatan, kegembiraan, putus asa, kemarahan. perasaan penonton. variasi. Dalam olah vokal, teknik pernapasan adalah sesuatu yang penting karena merupakan sumber tenaga penggerak atau penggetar pita suara kita. Latihan pernapasan kita menjadi stabil dan efektif dalam menunjang pembentukan suara. LATIHAN PERNAFASAN. Pernafasan adalah proses pengambilan oksigen dari lingkungan dan pengeluaran karbondioksida dari tubuh manusia. Proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida berlangsung secara difusi. Oksigen menuju semua sel dalam jaringan tubuh melalui alat pernafasan manusia. Di dalam sel inilah gas oksigen menuju mitokondria untuk melakukan respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk menghasilkan energi melalui proses glikolisis, siklus krebsm dan transport elektron. Reaksi pemecahan glukosa dan oksigen akan menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida. Jadi manusia sangat membutuhkan oksigen untuk proses pemecahan glukosa untuk menghasilkan energi. Pemeran teater sangat membutuhkan energi yang besar untuk bergerak dan bersuara. Kebutuhan energi ketika bergerak bisa tercukupi ketika banyak asupan karbohidrat yang merupakan sumber glukosa sehat. Dg persediaan oksigen yang banyak maka reaksi pemecahan glukosa akan semakin cepat dan energi yang tersedia akan semakin banyak. Energi inilah yang akan digunakan oleh pemeran untuk bergerak, baik ketika akting berdasar dramaverbal maupun berdasarkan gerak tubuhnya. Fungsi pernafasan bagi pemeran adalah untuk kebutuhan energi, dan sebagai sumber suara. Disadari atau tidak bahwa tidak ada satupun organ tubuh manusia yang bisa memproduksi suara. Suara manusia dihasilkan oleh mengendur dan menciutnya pita suara dan tidak akan menghasilkan suara kalau tidak dialiri oleh udara dari pernafasan. Sebenarnya yang dihasilkan pita suara bukanlah suara tetapi bunyi. Terbentuknya suara adalah akibat suatu proses pembentukan pada organ produksi suara bibir, lidah, langit-langit mulut, resonator, dan hidung. Tugas pemeran adalah melatih mendayagunakan udara dalam pernafasan untuk menghasilkan bunyi pada pita suara dan dibentuk pada organ produksi. Pernafasan pemeran mempengaruhi suara yang dihasilkan dengan cara mengolah bunyi-bunyi ucapan sederhana, dialek, tingkat emosional, dan perubahan volume suara. Suara pemeran kemudian dibentuk menjadi kata-kata yang mengandung informasi pada proses komunikasi. Pembentukan kata-kata dipengaruhi oleh artikulasi, diksi, dan intonasi yang dilakukan seorang pemeran harus mengembangkan stamina dan kelenturan otot yang mengontrol persedian udara waktu membentuk kata. Fungsi pernafasan adalah melatih mengoptimalkan persiapan dan persediaan udara yang digunakan untuk memproduksi bunyi dan diubah menjadi suara. Tanpa persediaan udara yang cukup dan penggunaan tidak efisien maka ucapan pemeran akan terbatas dan susah mengucapkan kalimat panjang. Keterbatasan persediaan udara juga berpengaruh pada pengaturan nada ekspresi yang dituntut oleh karakter peran yang dimainkan. Ada empat macam pernapasan yang biasa dipergunakan Ø Pernafasan dada Pada pernafasan dada kita menyerap udara kemudian kita masukkan ke rongga dada sehingga dada kita membusung. Di kalangan orang orang teater pernafasan dada biasanya tidak dipergunakan karena disamping daya tampung atau kapasitas dada untuk Udara sangat sedikit, juga dapat mengganggu gerak/acting kita, karena bahu menjadi kaku. Ø Pernafasan perut Dinamakan pernafasan perut jika udara yang kita hisap kita masukkan ke dalam perut sehingga perut kita menggelembung, Pernafasan perut dipergunakan oleh sebagian dramawan, karena tidak banyak mengganggu gerak dan daya tampungnya lebih banyak dibandingkan dada. Ø Pernafasan lengkap Pada pernafasan lengkap kita mempergunakan dada dan perut untuk menyimpan udara, sehingga udara yang kita serap sangat banyak maksimum. Pernafasan lengkap dipergunakan oleh sebagian artis panggung yang biasanya tidak terlalu mengutamakan acting, tetapi mengutamakan vokal. Ø Pernafasan diafragma Pernafasan diafragma ialah jika pada waktu kita mengambil udara, maka diafragma kita mengembang. Hal ini dapat kita rasakan dengan mengembangnya perut, pinggang, bahkan bagian belakang tubuh di sebelah atas pinggul kita juga turut mengembang. Menurut perkembangan akhir akhir ini, banyak orang orang teater yang mempergunakan pernapasan diafragma, karena tidak banyak mengganggu gerak dan daya tampungnya lebih banyak dibandingkan dengan pernapasan perut. Posisi diafragma adalah diantara rongga dada dan rongga perut. Pernapasan melalui diafragma inilah yang dirasakan menguntungkan dalam berolah vocal, sebab tidak mengakibatkan ketegangan pada peralatan pernapasan dan peralatan suara dan juga mempunyai cukup daya untuk pembentukan volume suara. Keuntungan lain yang diperoleh adalah pada saat kita menahan napas otot-otot diafragma tersebut tegang, ketegangan otot ini justru melindungi bagian lemah badan kita yakni ulu hati. Pernapasan ini sangat baik dalam usaha menghimpun “tenaga dalam” yang mengolah vibrasi, karena pernapasan diafragma akan memudahkan kita dalam mengendalikan dan mengatur penggunaan pernapasan. Berlatih pernapasan banyak ragam dan caranya. Latihan pernapasan bisa dilakukan dengan berbagai cara, dari cabang-cabang beladiri seperti pencak silat, karate, atau berenang sekalipun. Namun ada beberapa catatan penting yang harus dilakukan untuk tujuan pernapasan dalam pemeranan acting, yaitu Latihan 1 – Berbaring rata di lantai dan bernapaslah pada posisi tersebut, rasakan tubuh betul-betul rileks. – Berbaring dilantai, rasakan daya beratnya, pusatkan rasa kearah telapak kaki kita, ke ujung-ujung jari, rasakan seluruh pergelangan kaki terlepas. – Rasakan seluruh nadi terisi udara, engsel-engsel lutut pun terisi udara biarkanlah tulang paha kita rileks sehingga daging dan otot-otot menjadi satu dengan tulang-tulang. – Rasakan sendi-sendi pinggang dan tulang paha berisi udara sehingga seluruh tubuh tidak lagi memberatkan kaki. – Biarkan otot punggung dan perut kita meleleh seperti air, biarkan punggung rileks dan tidak usah memaksakan tulang punggung menjadi rata, biarkan otot-otot seluruh tubuh dan kepala sampai rahang di samping telinga kita rileks hingga gigi kita tidak terkunci juga lidah tidak lengket pada bagian atas mulut, rahang menjadi seperti jatuh demikian juga dengan lidah yang tidak saling menyentuh. – Biarkan wajah kita terasa berat pada tulang tulang wajah, biarkan pipi, bibir, pelupuk mata seluruhnya rileks. – Rasakan tubuh kita di lantai melorot rileks tariklah napas secara penuh untuk merasakan sensasi-sensasi yang terjadi pada tubuh kita saat di lantai akibat pernapasan yang alami itu. Ulangi itu terus menerus dengan intens. Latihan 2 – Tariklah napas secara mendalam tanpa paksaan, kedua tangan di pundak untuk merasakan dorongan napas pada diafragma. – Pada saat udara masuk ke dalam tubuh dan terhisap oleh mulut atau hidung, masuk ke pusat dan keluar kembali, selalu rasakan kehangatan udara di dalam tubuh dan dinginnya udara yang kita hisap tersebut. – Pada saat merasakan udara yang masuk kedalam tubuh senantiasa melakukan penghayatan pada udara tersebut, rasakan rasa lega yang mendalam di dalam tubuh lalu hayatilah udara turun keperut dengan emosi yang selalu terjaga konsentrasi. – Pada tahap ini lakukan latihan dengan menahan napas sambil berjalan, berlari ini dilakukan berulang kali. – Bernapas di dalam air, dengan menahan beberapa saat lalu di hembuskan dengan melalui teriakan – Latihanlah yang intensif, emosi terjaga, selalu merasakan bahwa saat latihan kita adalah bagian alam semesta ini. – Hal yang paling penting adalah menghindari ketegangan-ketegangan, biarkan seluruhnya bergerak secara alami dan teratur. OLAH VOKAL. Untuk dapat berartikulasi dengan baik, dibutuhkan kelenturan alat-alat pengucapan. Artikulasi yang baik, akan dapat dicapai dengan menempatkan posisi yang wajar tetapi dengan penggunaan tenaga efektif dan terkontrol. Alat-alat tersebut antara lain Sangat berperan dalam membentuk huruf-huruf hidup dan huruf M-B-P. Latihan dengan membentuk mulut dengan ruang gerak yang maksimal, otot bibir berulang membentuk bunyi A-I-U-E-O. Pada saat menyuarakan huruf u bibir dibentuk mengkerucut tarik semaksimal mungkin kedepan. Pada bentuk O, bibir membuat bulatan dan jangan lupa tarik bibir kearah depan tetap diperhatikan. Pada bunyi A, bibir seolah pada posisi menguap membentuk lonjong maksimal. Pada bentuk bunyi I, bibir seolah ditarik pipi ke samping sehingga mulut nampak pipih. Lakukan latihan ini berulang-ulang mulai dengan tempo membentuk lambang-lambang bunyi, percepatan temponya semakin cepat dan cepat lagi. Lakukan latihan dengan menyuarakan gabungan huruf mati dengan huruf diatas, menjadi MA-BA-PA, MI-BI-PI, MU-BU-PU. ME-BE-PE, MO-BO-PO berulang-ulang dari lambat ke sedang dan cepat. Lakukan juga dengan huruf mati yang lain. Lakukan dengan diiringi latihan pernapasan. Lidah sangat berperan dalam membentuk bunyi huruf-huruf mati seperti C-D-L-N-R-S-T dan lainnya. Lidah yang lincah akan dapat menentukan pembentukan lafal yang baik, tepat dan jelas. Latihan-latihan dimaksud untuk mencapai tingkat kelenturan sehingga lidah tidak saja lemas dan lincah tetapi juga mempunyai kekekuatan untuk melatih seseorang yang mengalami kesulitan dalam membentuk bunyi R dan T. Latihan lidah – Menjulurkan dan menarik lidah berulang-ulang – Menjulurkan dan menarik ke atas => bawah, samping kanan => kiri dan kemudian menjulurkannya untuk membuat gerakan berupa lingkaran. – Tempelkan ujung pada gigi seriatas lalu dorong lidah keluar, tempelkan ujung lidah pada gigi seri bawah lalu doronglah lidah keluar, lakukan berulang-ulang. – Tutup mulut lalu bunyikan Bberrrrrrrrrrrrrrr, Trerrrrrrrrrrrr. Latihan membantu pembentukan rongga mulut. – Tutup dan buka mulut selebar mungkin, berulang-ulang. – Doronglah rahang bawah ke muka lalu buka ke bawah lalu tarik kea rah dalam/ leher lalu tutup mulut, rahang rapat, dorong ke muka kembali dan lakukan seterusnya berulang-ulang semakin cepat. – Gerakan rahang bawah ke kanan dan kiri. – Buat lingkaran dengan rahang arah bergantian ke kanan dan ke kiri. – Ucapkan dalam satu helaan napas bunyi wawawawawawawawa, yayayayayayayayayaya Terdiri dari langit-langit keras dan langit-langit lunak, merupakan bagian penting dalam pembentukan suara maupun pengucapan. Selain itu, langit-langit berperan juga sebagai dinding resonator pada rongga mulut. Latihan – Tutup mulut berbuatlah seakan-akan anda sedang berkumur, buka rahang bawah tetapi bibir tetap rapat, tekan langit-langit ke atas dan ke bawah pula. – Tutup mulut dalam keadaan rapat, kemudian lakukan seolah anda mengucapkan bunyi M, B, K, N, NG, D, dan lainnya. Saat melakukan ini dapat dirasakan langit-langit bergerak ke atas dan ke bawah. Setelah seluruh peralatan pernapasan dan peralatan pengucapan kita latih dengan baik, barulah kita mencoba dengan membaca dialog. Bacalah dengan volume yang sedang dan rasakan pula dorongan napas diafragma, arahkan pembentukan suara ke resonator yang dirasakan paling tepat. Misalnya ke rongga resonator dada, mulut atau hidung. speech ucapan Ucapan, lafal, menentukan suara yang harus dipergunakan. Diksi, lagu gaya berkata, memberi kualitas kejelasan suara dari sebuah kata yang diucapkan. Latih agar dapat membedakan dengan jelas membedakan antara huruf-huruf p dengan b, t dengan d, k dengan g. Cobalah p—– p—– p—— pp—- pp—- pp—– ppp– ppp– ppp—- pppp- pppp- pppp– ppppp bbbbb ppppp b—– b—– b—— bb—- bb—- bb—– bbb– bbb– bbb—- bbbb- bbbb- bbbb– bbbbb ppppp bbbbb tanda garis hubung merupakan ketukan jarak Ulang-ulangilah latihan ini. Akan sangat efektif bila dilakukan secara rutin tiap pagi atau sore. Tidak usah lama. Cukup barang sepuluh atau lima belas menit saja. Coba pula pada huruf-huruf yang lain dengan cara yang sama, hingga semua dapat jelas terbedakan. Gerakan bibir merupakan sesuatu yang amat penting bagi pengucapan yang jelas. Untuk memperoleh hal itu maka gerakan bibir sebanyak mungkin. Aktifkan gerakan bibir. Yang dimaksud dengan artikulasi pada teater adalah pengucapan kata melalui mulut agar terdengar dengan baik dan benar serta jelas, sehingga telinga pendengar/penonton dapat mengerti pada katakata yang diucapkan. Pada pengertian artikulasi ini dapat ditemukan beberapa sebab yang mengakibatkan terjadinya artikulasi yang kurang/tidak benar, yaitu Cacat artikulasi alam cacat artikulasi ini dialami oleh orang yang berbicara gagap atau orang yang sulit mengucapkan salah satu konsonon, misalnya r’, dan sebagainya. Artikulasi jelek ini bukan disebabkan karena cacat artikulasi, melainkan terjadi sewaktuwaktu. Hal ini sering terjadi pada pengucapan naskah/dialog. Misalnya o Kehormatan menjadi kormatan o Menyambung menjadi mengambung, dan sebagainya. Artikulasi jelek disebabkan karena belum terbiasa pada dialog, pengucapan terlalu cepat, gugup, dan sebagainya. Artikulasi tak tentu hal ini terjadi karena pengucapan kata/dialog terlalu cepat, seolaholah kata demi kata berdempetan tanpa adanya jarak sama sekali. Untuk mendapatkan artikulasi yang baik maka kita harus melakukan latihan Mengucapkan alfabet dengan benar, perhatikan bentuk mulut pada setiap pengucapan. Ucapkan setiap huruf dengan nadanada tinggi, rendah, sengau, kecil, besar, dsb. Juga ucapkanlah dengan berbisik. Variasikan dengan pengucapan lambat, cepat, naik, turun, dsb Membaca kalimat dengan berbagai variasi seperti di atas. Perhatikan juga bentuk mulut. Getikulasi. Getikulasi adalah suatu cara untuk memenggal kata dan memberi tekanan pada kata atau kalimat pada sebuah dialog. Jadi seperti halnya artikulasi, getikulasi pun merupakan bagian dari dialog, hanya saja fungsinya yang berbeda. Getikulasi tidak disebut pemenggalan kalimat karena dalam dialog satu kata dengan satu kalimat kadangkadang memiliki arti yang sama. Misalnya kata “Pergi !!!!” dengan kalimat “Angkat kaki dari sini !!!”. Juga dalam drama bisa saja terjadi sebuah dialog yang berbentuk “Lalu ?” , “Kenapa ?” atau “Tidak !” dan sebagainya. Karena itu diperlukan suatu ketrampilan dalam memenggal kata pada sebuah dialog. Getikulasi harus dilakukan sebab katakata yang pertama dengan kata berikutnya dalam sebuah dialog dapat memiliki maksud yang berbeda. Misalnya “Tuan kelewatan. Pergi!”. Antara “Tuan kelewatan” dan “Pergi” harus dilakukan pemenggalan karena antara keduanya memiliki maksud yang berbeda. Hal ini dilakukan agar lebih lancar dalam memberikan tekanan pada kata. Misalnya “Tuan kelewatan”……. mendapat tekanan, “Pergi….” mendapat tekanan. Seandainya pada dialog yang kita ucapkan, kita tidak menggunakan intonasi, maka akan terasa monoton, datar dan membosankan. Yang dimaksud intonasi di sini adalah tekanantekanan yang diberikan pada kata, bagian kata atau dialog. Dalam tatanan intonasi, terdapat tiga macam, yaitu Tekanan Dinamik keraslemah Ucapkanlah dialog pada naskah dengan melakukan penekananpenekanan pada setiap kata yang memerlukan penekanan. Misainya saya pada kalimat “Saya membeli pensil ini” Perhatikan bahwa setiap tekanan memiliki arti yang berbeda. – SAYA membeli pensil ini. Saya, bukan orang lain – Saya MEMBELI pensil ini. Membeli, bukan, menjual – Saya membeli PENSIL ini. Pensil, bukan buku tulis Tekanan nada tinggi Cobalah mengucapkan kalimat/dialog dengan memakai nada/aksen, artinya tidak mengucapkan seperti biasanya. Yang dimaksud di sini adalah membaca/mengucapkan dialog dengan Suara yang naik turun dan berubahubah. Jadi yang dimaksud dengan tekanan nada ialah tekanan tentang tinggi rendahnya suatu kata. Tekanan Tempo Tekanan tempo adalah memperlambat atau mempercepat pengucapan. Tekanan ini sering dipergunakan untuk lebih mempertegas apa yang kita maksudkan. Untuk latihannya cobalah membaca naskah dengan tempo yang berbedabeda. Lambat atau cepat silih berganti. Warna suara Hampir setiap orang memiliki warna suara yang berbeda. Demikian pula usia sangat mempengaruhi warna suara. Misalnya saja seorang kakek, akan berbeda warna suaranya dengan seorang anak muda. Seorang ibu akan berbeda warna suaranya dengan anak gadisnya. Apalagi antara lakilaki dengan perempuan, akan sangat jelas perbedaan warna suaranya. Jadi jelaslah bahwa untuk membawakan suatu dialog dengan baik, maka selain harus memperhatikan artikulasi, getikulasi dan intonasi, harus memperhatikan juga warna suara. Sebagai latihan dapat dicoba merubahrubah warna suara dengan menirukan warna suara seorang tua, pengemis, anak kecil, dsb. Ucapan Suatu ucapan Panjang atau pendek umumnya membangun klimaks, maka dari permulaan dibangunlah 1 volume, 2 intensitas emosi, 3 variasi, 4 jarak, kecepatan. Membangun satu unsur dari keempat unsur di atas secara teknis amatlah sulit. Biasanya baik membangun dengan satu unsur, lalu beralih pada yang lain, atau membangun dalam dua atau tiga unsur sekaligus. Bila dua pemain atau lebih harus bersama-sama membangun satu reka-rekaan yang disebut topping, memuncak, dipergunakan, maka tiap pemain berkata pada satu titik tinggi dalam volume, jarak, dan sebagainya dari kata terakhir pemain sebelumnya. Ini mungkin efektif. Tapi menuntut latihan, sebab pembangunan cenderung untuk meninggi begitu cepat hingga ucapan ketiga. Maka satu penanjakan lagi sudah tidak mungkin. Suara Napas yang keluar melalui Trachea sesampainya pada larynx akan menggetarkan pita suara, dan karena getaran itu timbulah suara. Namun demikian suara tersebut baru akan terdengar baik bilamana telah beresonansi pada salah satu resonator, baik rongga mulut, rongga hidung atau rongga dada. Misalnya, kalau bentuk rongga mulut bulat maka suara yang diproduksinya akan bulat pula, tetapi kalau rongga mulut ditarik melebar kesamping maka suara yang diproduksi akan terdengar cempreng’. Seorang aktor harus lebih menekankan pemberian karakter pada suaranya. Mengolah texture dan warna suara yang sesuai dengan peran yang dimainkannya. Seorang aktor juga harus bisa mengolah beberapa warna vokal sesuai tuntutan skenario, seperti – Menaikkan dan menurunkan volume suara. – Meninggikan dan merendahkan frekwensi nada bicara. – Mengatur atau mengolah tempo pengucapan. – Mengatur atau mengolah warna dan texture suara. Latihan 1 – Tariklah napas dan keluarkan seperti suara angin itu sendiri, rasakan efek napas tersebut pada langit-langit atas mulut, lidah dan pembentukannya. – Tariklah napas dan keluarkan dengan suara seperti seolah sedang berbisik, rasakan bagaimana kandungan napas dan suara yang keluar. – Tariklah napas dan keluarkan seperti suara binatang berkaki empat bayangkan harimau, gajah, anjing, kucing dan lain sebagainya. – Tariklah napas dan keluarkan seperti suara jenis unggas bayangkan menjadi burung, ayam, bebek, dan lain sebagainya. Latihan 2 – Cobalah kata-kata apa saja dari mulut. – Cobalah berdialog improvisasi apa saja keluar dari mulut. – Cobalah baca beberapa teks lakukan dengan alami dan bertahap lewat vibrasi yang volumenya di tambah. – Lakukan observasi suara manusia dan tirulah laku perannya how old I am rasakan sensasi-sensasi usia yang ditiru pada teknik suara. – Cobalah acting dengan teks. – Hindari ketegangan-ketegangan. atas Suara Setiap aktor memilih teks dan ia bebas untuk membacanya, menyanyikannya atau bahkan dengan teks itu ia boleh ini dilakukan secara serempak. Setelah latihan ini selesai, maka dilakukan hanya dengan empat orang . Satu orang di tengah-tengah. Tiap aktor membaca bergantian tiap kalimat dengan suara yang secara berangsur-angsur ditambah volumenya. Selama latihan pikiran harus dikosongkan. Membaca teks tanpa berpikir dan tanpa pause. Suara dilatih, secara berurutan kepala menghadap kelangit-langit. Mulut seakan berbicara pada udara di hadapannya occipital menghadap langit-langit tepat di atas aktor. dada diproyeksi di depan aktor perut menghadap kelantai Suara keluar dari kedua belah bahumenghadap langit-langit tepat diatas aktor. The small of the back menghadap ke dinding di samping aktor. Bagian lumbar menghadap kelantai, dinding dan ruang disampingnya Ritme latihan sangat cepat. Seluruh tubuh harus diikutsertakan walau hanya untuk latihan vokal saja. Suara relax dari improvisasi percakapan dengan tembok, sepenuhnya bebas dari tensi. echo harus selalu ditangkap. “Macan” Latihan ini untuk membuat si aktor secara penuh tampil dan dalam waktu yang bersamaan, menyusun suara parau dalam akting. Salah seorang memainkan seekor macan yang sedang menyerang mangsanya. Yang lain bereaksi, meraung seperti macan. Itu bukanlah sekedar meraung. Suaranya haruslah didasarkan pada teks, dan mempertahankan terus seperti itu adalah penting sekali dalam latihan ini. Latihan vokal sekarang dibarengi dengan gerak mengendap-endap, jumpalitan, melompat dan mencakar-cakar. Diperlukan waktu jeda untuk “vokal relaxation” karena sangat penting , terutama bagi mereka yang berlatih untuk pertama kalinya. Organ-organ ini suara belum terbiasa digunakan dengan cara ini. “King-kong” Inti dari latihan ini adalah mengulang-ulang ucapan kata “King” dan “kong” pada nada yang sangat tinggi dan tempo yang sangat cepat, dengan seluruh rentetan variasi dari nada rendah ke nada tinggi. Setelah kira-kira lima menit, akan mencapai skala vokal yang tinggi dan nampak sebagai sesuatu yang baru. “La-La” Latihan dimulai dengan berjalan keliling serta menyanyikan “la-la” kemudian merebahkan diri, terlentang di atas lantai. Lalu “la-la” di ulang dengan menghadap ke langit-langit, dinding dan lantai sebagai alternatip suara kepala, perut dan diafragma. Longgarkan perut dan mendorong resonator yang terletak di perut. Setelah latihan ini, tetap terlentang di atas lantai untuk beberapa saat, istirahat secara penuh. kucing Meong kucing dengan daya penyampaian yang paling luas dari Karena pemain drama memiliki daya kreatifitas yang tinggi maka dalam hal mengolah setiap bentuk latihan vokal dna pernafasan tentu akan mampu mengembangkan sendiri tehnik2nya yang barangkali lebih praktis dengan hasil lebih maksimal. Melalui disiplin latihan pribadi pasti akan melahirkan tehnik tehnik baru dan setrusnya akan menemukan lagi dan lagi. Perlu disadari bahwa hubungan antara penonton dan aktor adalah penting. Maka “Inti teater adalah aktor, perbuatan-perbuatannya, dan apa yang dapat ciptakan di panggung”. Sumber Materi Teater Teater Keliling Dan beberapa sumber lainnya
Salahsatu kriteria seni yang baik yaitu jika karya/hasil/bentuk seni itu persis dengan alam. Vokal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia sendankan instrumen adalah nada-nada yang keluara dari alat musik yang digunakan. 4. Seni sastra Seni sastra merupak seni yang lahir dari gagasan / ide manusia yang ditunagkan dalam - Untuk menjadi pemeran di dalam teater modern, seseorang harus melatih dirinya agar dapat tampil dengan maksimal, salah satunya latihan olah vokal. Dilansir dari Modul Tema 7 Aku Calon Aktor Seni Budaya Teater Paket C 2018, seorang pemeran teater harus menjalankan latihan atau kegiatan rutin hingga targetnya berhasil. Apabila seorang calon pemeran teater tidak sanggup menjalankan latihan, sutradara berhak menggantikan ataupun memberhentikan perannya sebagai anggota teater. Pemeran teater adalah orang yang memperagakan peran atau tokoh di dalam suatu pementasan drama. Dalam hal ini pemain drama disebut juga dengan istilah aktor/aktris. Kendati begitu, proses dalam pementasan teater termasuk dalam proses komunikasi. Proses komunikasi ini dipahami sebagai proses pertukaran informasi antara komunikator atau pengirim pesan dan komunikan atau penerima pesan. Latihan Olah Vokal Pemeran Teater Latihan olah vokal dibutuhkan dalam teater karena pemeran harus saling bertukar komunikasi dengan dalam hal ini ucapan yang diberikan oleh seorang pemeran mempunyai dampak yang besar dalam pementasan teater. Seorang pemeran harus mampu membawa makna yang harus disampaikan kepada penonton. Pasalnya, apabila interpretasi penonton dengan maksud pemeran berbeda maka maknanya tidak dapat disampaikan dengan baik. Suara yang maksimal berhubungan dengan segi pendengaran penonton. Suara adalah produk manusia untuk membentuk kata-kata. Berbeda dengan bunyi, bunyi adalah produk yang dihasilkan dari benda-benda. Pembentukan suara dihasilkan dari proses mengencang dan mengendurnya pita suara, maka udara yang lewat akan bertransformasi menjadi bunyi. Dalam pementasan teater, suara memiliki peran yang sangat penting. Suara dibutuhkan untuk mewujudkan dialog teater. Dialog inilah yang akan menjadi sarana untuk memunculkan konflik antar tokoh di dalam teater. Persiapan Latihan Olah Vokal Persiapan latihan olah vokal terdiri dari pernapasan dada, perut, diafragma, dan lain-lain. Berikut penjelasannya dikutip dari buku Seni Budaya Kelas IX 2015. 1. Pernapasan DadaPernapasan dada adalah kondisi ketika rangka dada bergerak membesar akibat dari rongga terisi oleh banyaknya udara. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan dada, yaitu Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. 2. Pernapasan PerutPernapasan perut adalah membesar dan mengerasnya rongga perut karena telah terisi oleh banyaknya udara. Pernapasan perut ditandai pula dengan naik turunnya sekat diafragma yang ada di antara rongga dada dan perut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan perut, yaitu Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. 3. Pernapasan DiafragmaPernapasan diafragma adalah menegangnya sekat diafragma dan mengembangnya otot-otot samping bagian pinggang. Pernapasan diafragma dipahami pula sebagai gabungan antara napas dada dan perut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan diafragma, yaitu Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan sambil berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. 4. Senam LidahUntuk dapat melakukan senam lidah, cara yang ditempuh adalah; Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan, dan tarik sedalam mungkin; Lidah dijulurkan sejauh mungkin dan arahkan ke kanan dan kekiri secara bergantian; Lidah dijulurkan dan diputar searah jarum jam dan sebaliknya; Bibir dikatupkan, turunkan rahang, putar lidah di dalam mulut searah jarum jam dan sebaliknya; Lemaskan lidah dengan cara membunyikan errr... err...; Ucapkan fud... fud... fud... dah.. dengan cepat dan sesering mungkin. 5. Senam Rahang BawahUntuk dapat melakukan senam rahang bawah, cara yang ditempuh adalah; Gerakkan rahang bawah dengan cara membuka dan menutup rahang; Gerakan rahang bawah ke kiri dan ke kanan secara bergantian; Gerakan rahang bawah ke depan dan ke belakang secara bergantian; Latih rahang untuk mengucapkan huruf konsonan yang berdekatan dengan huruf vokal dengan membunyikan da... da... da... kemudian la... la... la...; 6. Latihan TenggorokanUntuk dapat melatih tenggorokan, cara yang ditempuh adalah; Lakukan dengan santai, semakin lama semakin keras agar tenggorokan semakin tegang dengan mengucapkan lo...la...le...la...lo...; Nyanyikan dengan tenggorokan yang terbuka, lalu ucapkan la... la... la... laf...-la... la... la... los...-la... la... la... lof... Baca juga Rangkuman Materi Teknik Vokal di Seni Musik, Contoh Soal & Jawaban Berbagai Latihan Olah Rasa untuk Pameran Teater Modern Apa Itu Konsep Menyajikan Lagu Secara Vokal Grup dan Cirinya - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Maria Ulfa
PapaSultanAgen Situs Judi Slot Online Deposit 20000 Via Bank E-Wallet Dan Pulsa Tanpa Potongan PapaSultan adalah situs judi slot online yang memberikan minimal deposit paling murah di Indonesia. dengan setiap member yg memastikan diri gabung dan bermain didalamnya hanya ditekankan minimal deposit 20000 saja. Jadi jalannya bermain slot nanti akan mampu sepenuhnya dirasakan sang semua member
Vokal dalam bermain teater dapat dikatakan baik jika... irama tangga nada oleh penonton kualitas Jawaban tangga nadaPenjelasanmaaf kalo salah Jawaban tangga nadaPenjelasanMAAP KALO SALAH Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Prinsip dasar utama evaluasi usaha yaitu membandingkan rencana usaha yang sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang sudah dicapai pada akhir masa produksi. Sebuah usaha dapat dikatakan berhasil jika usaha tersebut bisa memenuhi kewajiban membayar bunga modal, upah
Instructor Nathan Hurwitz Show bioDr. Nathan Hurwitz is a tenured Associate Professor in Theatre and has three books in print, two textbooks and a coffee table book. This lesson looks at the human voice and its importance to the theatre. We then look at other sounds and how much they help to tell the story of the play. The theatre is ''At its Heart, An Infinitely Aural Medium.'' The theatre is one of the oldest forms of storytelling, telling stories to audiences to reflect their humanity back to them. Since the first actor uttered his first lines in the amphitheaters of ancient Greece, the human voice has been the primary means used to tell stories in a theatrical setting. To unlock this lesson you must be a Member. Create your account Lesson Quiz Course Photograph of an Ancient Greek theatre mask To unlock this lesson you must be a Member. Create your account Since those earliest days, actors have painstakingly studied vocal production. For hundreds of years, theatres were large outdoor spaces. In those days, long before electronic amplification, actors needed to be able to project their voices to the last rows of the audience. Imagine standing on the fifty-yard line of a football field and addressing the stands - speaking outdoors requires a large sound. Actors not only needed to be loud but needed to be able to modulate their voices to create enough range and variation. The points of their speeches needed to be clear, and they needed to adapt vocal qualities for each character. Projecting the voice means producing a large resonant sound. This calls for controlling the column of air that flows past the vocal cords by using the diaphragm, a muscle located between the thoracic cavity and the abdominal cavity. Proper vocal production for the stage also requires relaxation in the throat, shoulders and jaw, strong breathing techniques, and clear and distinct diction. To unlock this lesson you must be a Member. Create your account Photograph of radio sound effects being created To unlock this lesson you must be a Member. Create your account Telling stories orally has always been at the heart of theatre but, there are non-verbal theatrical performances that do not use the spoken voice. Mime, silent films, clowning, ballet, and modern dance, for instance, do not include the use of the human voice. Other types of performance, like the Cirque du Soliel shows may have some speech, but these pieces communicate mostly through physical expression. Opera uses the human voice, but only in singing, which is covered in other lessons. In contrast, most plays, musicals, and other theatrical events we attend today rely very heavily on the voice. To unlock this lesson you must be a Member. Create your account Graphs of vocal production To unlock this lesson you must be a Member. Create your account The human voice is one of the essential components of most theatrical productions, as theatre is a form of storytelling. Actors in large outdoor amphitheaters in ancient Greece had megaphones built into the masks that they wore, that amplified the voice and changed vocal qualities in a way that made each character distinct. For more than 2,000 years, actors had to develop techniques of vocal production to help them create enough sound and sound distinction for each character. Projection refers to controlling the column of air which the voice is created by. The diaphragm allows the actor control, but the actor needs to be aware of not holding tensions in his or her body. Sound effects can either be atmospheric or situational. Non-verbal performances include mime, silent films, clowning, ballet, and modern dance. Contemporary vocal techniques are informed by the work of voice teachers like Kristen Linklater and Stephen Cheng. To unlock this lesson you must be a Member. Create your account Register to view this lesson Are you a student or a teacher? Unlock Your Education See for yourself why 30 million people use Become a member and start learning now. Become a MemberAlready a member? Log In Back Resources created by teachers for teachers Over 30,000 video lessons & teaching resources‐all in one place. Video lessons Quizzes & Worksheets Classroom Integration Lesson Plans I would definitely recommend to my colleagues. It’s like a teacher waved a magic wand and did the work for me. I feel like it’s a lifeline. Back Create an account to start this course today Used by over 30 million students worldwide Create an account Explore our library of over 88,000 lessons
Aug by Andro. Latihan soal PAS seni budaya SMP kelas 7 semester 1 dan kunci jawaban akan memberikan suatu pemahaman kepada para murid agar lebih bisa mengerti dengan pelajaran tersebut sebaik mungkin. Kemudian juga para murid tentunya akan lebih percaya diri pada saat ulangan berlangsung. Hal itu dikarenakan para murid sudah dilatih
Voc76Tb.
  • pemjq53cyd.pages.dev/285
  • pemjq53cyd.pages.dev/32
  • pemjq53cyd.pages.dev/196
  • pemjq53cyd.pages.dev/225
  • pemjq53cyd.pages.dev/244
  • pemjq53cyd.pages.dev/238
  • pemjq53cyd.pages.dev/352
  • pemjq53cyd.pages.dev/74
  • vokal dalam bermain teater dapat dikatakan baik jika