KepalaPanti Sosial Asuhan Anak Budi Sentosa Suhaini Sangadji misalnya mengatakan di Ternate, Sabtu, terkait dengan mengurus anak-anak asuh di panti asuhan ini semuanya menggunakan dana APBD mulai dari biaya sekolah, pembiayaan Sembilan bahan pokok hingga kebutuhan panti lainnya, sehingga setiap calon penghuni yang masuk panti asuhan harus diseleksi.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di era perkembangan teknologi yang masif seperti saat ini, kita dapat dengan mudah mendapatkan hiburan, pendidikan, dan sebagainya lewat Internet dari Smartphone yang kita genggam. Namun hal ini tidak menjamin bahwa pendidikan akan merata. Nyatanya masih banyak anak-anak yang kekurangan ekonomi, maupun sudah kehilangan orang tuanya sejak dari itu, Panti Asuhan masih ada hingga saat ini pada masa perkembangan teknologi yang sangat masif. Tercetus dari orang-orang yang dermawan yang ingin membantu pendidikan anak-anak yang kurang beruntung sambil berkegiatan sesama anggota panti asuhan. Pada beberapa waktu lalu, saya dan teman-teman saya berkesempatan mengunjungi panti asuhan Destawan. Terletak di Dusun Kanginan, Desa Sawan, Kec. Sawan, Kab. Buleleng, Bali, Panti asuhan ini memiliki anak asuhan sebanyak 35 orang. Anak asuh tersebut ada dari jenjang TK, hingga perguruan tinggi. Namun mayoritas anak asuhnya merupakan siswa SMP dan SMK. Panti Asuhan Destawan merupakan salah satu dari beberapa panti asuhan Hindu yang ada di Bali. Maka dari itu panti asuhan ini memiliki dasar Tri Hita Karana dalam menjalankannya. Anak asuh ini berakhir di Panti Asuhan Destawan tak selalu karena kehilangan orang tuanya sejak kecil. Namun, ada yang masih memiliki orang tua, namun orang tua mereka tidak bisa mengurus anaknya karena perekonomian mereka. Di panti asuhan ini, anak-anak asuh diajarkan untuk bersopan santun, berbudi pekerti, memiliki rasa syukur yang tinggi, dan tidak lupa kepada yang asuhan Destawan ini berdiri pada tahun 2009. Didirikan oleh seorang guru di angkat pada tahun 1995, Pak Ketut Suterisna menemui banyak anak-anak di desanya yang tidak bersekolah dan memiliki kualitas pendidikan yang dapat dikatakan rendah. Bahkan, tak sedikit juga anak-anak dilingkungannya yang mayoritas beragama Hindu diasuh oleh panti asuhan non Hindu. Dari hal itu, hati Pak Ketut Suterisna terketuk dan merasa terpanggil untuk membantu bagaimana anak-anak yang kurang beruntung dapat berpendidikan yang tinggi. Karena hanya dengan pendidikanlah mereka dapat mengubah nasib hidup bermodal tekad, Pak Ketut Suterisna dengan istrinya membentuk Panti Asuhan Destawan. Walau serba kekurangan dan hanya bermodal karpet dan meminjam gedung, Pak Ketut Suterisna mampu mendirikan panti asuhan dengan tujuan membantu anak-anak yang kurang beruntung agar dapat belajar dan memiliki pendidikan yang tinggi. Dengan niat dan tujuan yang positif, Panti Asuhan Destawan bisa seperti sekarang Asuhan Destawan didirikan dengan tujuan untuk membantu anak-anak cerdas yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Setiap semester, Pak Ketut Suterisna menghadap kepada kepala sekolah dari tempat anak asuhnya bersekolah untuk mendapatkan kebebasan dari biaya sekolah. Pak Ketut Suterisna mengajukan sekolah untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sekolah dari anak-anak asuh Panti Asuhan Destawan merupakan sekolah di luar dari panti asuhan, maka sangat dibutuhkan biaya agar kecerdasan anak-anak asuh dapat terus berkembang. dokpri Tak hanya pendidikan akademis, anak-anak asuh juga memiliki kegiatan di panti asuhan untuk mengisi waktu luang. Dari memelihara binatang sapi untuk para anak-anak asuh laki-laki, dan binatang babi untuk anak-anak asuh perempuan. Selain itu, anak-anak asuh panti juga mendapatkan pelatihan dan pembelajaran setiap hari Sabtu, yaitu dari belajar agama dari kementerian agama Kabupaten Buleleng, belajar musik tradisional gambelan, dan belajar bahasa Jepang dan bahasa manusia sudah sepatutnya mendapatkan pendidikan yang layak demi mendapatkan masa depan yang cerah. Maka langkah Pak Ketut Suterisna untuk mendirikan Panti Asuhan Destawan merupakan langkah yang sangat mulia dan banyak dari anak-anak asuh yang awalnya memiliki nasib yang kurang beruntung, menjadi memiliki harapan masa depan yang cerah dengan segala kegiatan yang dilakukan di panti, dan pastinya berpendidikan yang tinggi. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
LAPORANPENELITIAN PANTI ASUHAN YATIM PIATU&DHU'AFA MUSTIKA TAMA Perilaku anak-anak tersebut pada awal masuk panti asuhan sangat terganggu mentalnya. m per tanggal 15-12-2011.pembangunan di mulai tanggal 15-06-2012 dengn ukuran L=8 m,P=12m dan selesai +35 %.menelan biaya sebesar Rp.167.763.861,- dana diperoleh dari kepedulian
Apakah panti asuhan bayar, secara umum tidak memungut biaya. Panti asuhan menampung anak asuh yang terdiri dari anak-anak fakir miskin, yatim, piatu, serta yatim piatu. Selain itu, anak-anak terlantar yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial. Panti asuhan ini memiliki tanggung jawab memberikan pelayanan sosial kepada anak-anak terlantar. Tentunya yang menjadi pengganti orang tua atau menyebutnya sebagai wali asuh. Sehingga akan memberikan pelayanan dan bimbingan. Baik dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak asuh. Nantinya akan memperoleh kesempatan luas, tepat, dan sesuai dengan perkembangan kepribadiannya. Peran panti asuhan yang menggantikan sementara fungsi keluarga. Terutama dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi pada anak, baik secara fisik, mental, serta sosial. Hal itu apabila orang tua yang berkewajiban memberikan pembinaan pada anak sudah tidak ada. Selain itu, tidak diketahui adanya atau tidak melaksanakan kewajibannya. Pendaftaran Panti Asuhan Panti asuhan membuka pendaftaran untuk menjadi anak asuh. Sehingga nantinya akan dididik dan dibina di lembaga panti. Menerima pendaftaran tiap tahunnya, dengan waktu pendaftaran sesuaikan kenaikan kelas sekolah. Apakah panti asuhan bayar, pendaftarannya secara gratis dan tak dipungut biaya sepersen juga. Panti asuhan membuka kesempatan bagi para donatur. Sehingga akan membantu segala kebutuhan anak asuh. Masyarakat bisa melakukan donasinya serta mengirimkan untuk rekening donasi. Hal itu dapat dilakukan kapan saja. Contoh Persyaratan Masuk Panti Asuhan Sebelum masuk panti asuhan membutuhkan beberapa persyaratan. Namun perlu diketahui bahwa apakah panti asuhan bayar, tentu saja tidak. Oleh karena itu, ketahui beberapa persyaratan yang diperlukan berikut ini. Surat Keterangan dari Kelurahan yang menyatakan sebagai anak yatim/yatim piatu dan tidak mampu. Surat Kematian ayah bagi anak yatim. Surat Kematian ayah dan ibu bagi yatim piatu. Surat Keterangan dokter yang mengatakan tidak cacat mental dan tubuh. Sehat jasmani dan rohani. Pas Foto Fotocopy KK Mengisi formulir yang telah tersedia. Mengikuti tes/ wawancara khususnya keluarga. Sanggup mentaati peraturan dan tata tertib panti. Bersedia mengikuti pendidikan di Lembaga Pendidikan formal. Bersedia dibina dan dididik di asrama. Panti Asuhan Terdekat Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang dibentuk oleh pemerintah atau sekelompok masyarakat. Tujuannya untuk mengasuh, merawat dan mendidik anak yang termasuk yatim, piatu, yatim piatu, anak terlantar, serta anak yang tidak diketahui identitasnya. Apakah panti asuhan bayar, tentu saja tidak. Panti asuhan terdekat memberikan jaminan terhadap setiap donasi yang diterima. Sehingga dapat dikelola secara maksimal dan benar. Tentunya sesuai dengan harapan dan niat dari para donatur. Batas Umur di Panti Asuhan Biasanya panti asuhan menerima anak dengan umur 6 tahun hingga umur 11 tahun. Mulai dari memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, pendidikan, dan kesehatannya. Namun ada juga yang memenuhi kebutuhan anak asuh hingga mencapai 18 tahun. Umur 18 tahun tersebut belum dewasa, maka pihak panti asuhan perlu melindungi dan bertanggung jawab terhadap anak asuhnya. Seorang anak telah dianggap dewasa saat anak berumur 21 tahun. Anak tersebut bebas untuk memilih jalan kehidupannya. Namun masih tetap diarahkan oleh pihak panti asuhan. Apakah panti asuhan bayar, umumnya tidak memungut biaya apapun juga. Panti asuhan akan mengasuh, merawat, dan mendidik anak asuhnya. Panti asuhan berkembang menjadi berbagai inisiatif kepedulian dan aksi nyata. Hal itu untuk membantu anak-anak yatim di panti asuhan. Navigasi pos Pantiasuhan dan jompo berkat kasih Imannuel. Panti jompo karya kasih. Rumah na martua. Panti sosial tresna werdha bhakti mulya 05. 247 WULAN Health and Care. Panti Asuhan harapan remaja. Panti Sosial Tresna Werdha Mulia 1. Sasana Tresna Werdha Ciracas. Social Residence for Elderly: budi mulia 1. 5. Panti Werdha Katolik. Panti Asuhan Yohanes Jakarta -Dampak pertempuran sengit di ibu kota Sudan, membuat 280 anak berusia antara satu bulan sampai 15 tahun harus dievakuasi dari panti asuhan Khartoum. Hal ini diungkapkan Komite Palang Merah Internasional ICRC seperti dilansir Reuters, dievakuasi ke selatan ibu kota Khartoum dalam operasi yang difasilitasi oleh ICRC pada Rabu 7 Juni dari Panti Asuhan Mygoma di Khartoum tidak memiliki akses perawatan kesehatan yang layak sejak pertempuran antara militer dan paramiliter RSF Sudan pecah pada 15 sebelumnya melaporkan bahwa puluhan bayi telah meninggal di sana sejak perang dimulai karena dehidrasi dan kekurangan asuhan tersebut telah menampung sekitar 400 anak sebelum konflik anak menderita kondisi kesehatan mental yang dapat “diperburuk oleh lingkungan konflik yang membuat mereka stres,” kata ICRC.“Mereka menghabiskan saat-saat yang sangat sulit di daerah di mana konflik telah berkecamuk selama 6 minggu terakhir tanpa akses ke perawatan kesehatan yang layak, situasi yang sangat sulit bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus,” kata kepala delegasi ICRC di Sudan Jean-Christophe Sandoz. .ICRC mengatakan memperoleh jaminan keamanan dari pihak yang bertikai untuk memastikan jalan yang aman bagi anak-anak dan staf panti Anak-anak tersebut telah dipindahkan ke rumah perlindungan kementerian pembangunan sosial 14 juta anak sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa di Sudan, jumlah tertinggi yang pernah tercatat di negara itu, kata meminta US$838 juta untuk mengatasi krisis, meningkat sebesar US$253 juta sejak konflik saat ini dimulai pada April 1,2 juta orang atau keluarga telah mengungsi secara internal akibat konflik pada 29 Mei, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi IOM.“Banyak dari mereka, termasuk anak-anak, wanita, lansia, dan lainnya dengan kebutuhan khusus, berlindung di gedung-gedung publik, atau dipaksa tidur di luar ruangan di mana mereka terpapar cuaca buruk dan ancaman kesehatan,” Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB UNOCHA Editor UNICEF Laporkan 13 Juta Anak-anak di Sudan Butuh BantuanREUTERS PantiAsuhan Ulil Albab berdiri pada tanggal 20 April 2015. Contoh proposal kunjungan ke panti asuhan. Sebagai makhluk Allah sekaligus makhluk sosial di kehidupan ini sepatutnya kita menyadari bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan bantuan dan dorongan dari kita. Panti Asuhan yang beralamat di jalan Ngeksigundo Kotagede Panti Asuhan Sahabat Keluarga Indonesia merupakan panti asuhan yang berlokasi di Percut Setuan, Kabupaten Deli Serdang. Panti ini berdiri sejak tahun 2011 dan telah menampung 32 anak menetap 18 putra dan 14 putri dan 3 pengurus. Kisaran umur anak-anak dari 4 bulan-kuliah. Di panti ini ada anak yang berkuliah di Universitas HKBP Nommensen dan mendapatkan bebas biaya kuliah. Keseharian anak-anak panti diisi dengan kegiatan belajar formal di sekolah umum, beribadah, dll. Kegiatan anak-anak panti selengkapnya dapat dilihat di Facebook Ski Panti Asuhan dan Instagram skipantiasuhan. Untuk biaya operasional, Panti Asuhan Sahabat Keluarga Indonesia mengandalkan bantuan donasi dari para donatur. Bila ada modal, panti ingin membuka usaha dari hasil karya anak panti seperti kue. Namun rencana ini belum terlaksana karena panti lebih memprioritaskan dana untuk kebutuhan primer. Saat ini panti sedang membutuhkan dana untuk biaya kebutuhan sehari-hari sembako dan perlengkapan sekolah. Jika sahabat ingin membantu dapat menghubungi kontak yang tertera di website. Narasumber Bapak Ginting Ketua Panti Asuhan Caramenjadi donatur panti asuhan, mungkin perlu Anda ketahui. Sebab menjadi donatur tidak asal-asalan. Anda beberapa persyaratan yang harus Anda lengkapi agar kegiatan memberi santunan bisa diterima dengan baik oleh pihak panti. Berdonasi, apalagi ke anak yatim piatu, tentunya dengan cara yang santun. PANTI Asuhan Anak Yatim Piatu dan Fakir Miskin Al-Ilham, Jalan Unggas, Simpang Tiga, Pekanbaru. SELASAR RIAU, PEKANBARU - Sekelompok anak-anak asyik bermain catur di teras. Sedangkan lainnya, membuat tugas di kamar bersama-sama. Anak-anak perempuan lainnya, sibuk menjemur pakaian yang baru saja usai dicuci, dijemuran. Gambaran seperti itu, anak-anak bermain di teras, belajar bersama di dalam kamar bersama-sama, serta jemur pakaian saat matahari mulai naik, sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir. Tidak banyak perabotan dalam kamar. Di ruang tidur seukuran 8x5 meter itu, hanya ada tiga alas tidur sudah lusuh. Di sisi dinding lainnya, terdapat rak meletakkan pakaian dan peralatan lain anak-anak panti asuhan. ANAK-anak penghuni Panti Asuhan Al-Ilham, Pekanbaru. Tak hanya sekelompok saja, setidaknya, 81 anak menghuni Panti Asuhan Anak Yatim dan Fakir Miskin Al-Ilham, Jalan Unggas, RT/RW 002/001, Simpang Tiga, Bukit Raya, Pekanbaru. Dari 81 anak penghuni Panti Asuhan Al-Ilham, perinciannya 43 laki-laki dan 38 perempuan. Hingga kini, sekolah diliburkan dari aktivitas belajar-mengajar. Penghuni panti terpaksa mengikuti proses belajar dari panti asuhan. Tengah pekan lalu, Pengelola panti, Badinar bercerita, Covid-19 membuat beban biaya bulanan semakin membengkak. Kondisi ini diperparah lagi dengan tagihan listrik PLN semakin membengkak dan mencekik leher. Ketika itu, ceritanya, dipicu pernyataan pemerintah, tagihan listrik akan diberi potongan. Badinar coba bayar lewat dari tenggat waktu. Nyatanya PLN datang dan langsung memutus aliran listrik di panti. Tanpa ada peringatan lebih dulu."Janji-janji listik murah itu omong kosong, harusnya kita kalau sudah berjanji itu harus ditepati," ucapnya kembali menceritakan kronologis peristiwa pemutusan listrik di panti. Waktu itu, usai bulan puasa. Hari Jumat, pengurus biasa memasak lapor ke Badinar, kalau listrik mendadak diputus. PENGELOLA Panti Asuhan dan Fakir Miskin Al-Ilham, Pekanbaru, Badinar. Emosinya memuncak saat tahu listrik di panti asuhan diputus secara sepihak oleh PLN. Ia sempat memaki pihak PLN yang hanya beban listrik saja bertambah, makan dan minum bagi anak-anak yatim piatu serta tak mampu menghuni Panti Asuhan Al-Ilham, ikut membengkak. Masa Covid-19 ini, pengelola harus memasak hingga 80 kilogram makanan harian. Badinar mengatakan, setiap bulannya panti asuhan harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp 70 juta untuk biaya operasional tersebut. Jumlah tersebut, selain makan dan minum, juga memenuhi kebutuhan lainnya. Antara lain, biaya listrik, honor pengurus, dan sebagainya."Di sini jumlah penghuni beserta pengurus harian ada 85, dengan saya Badinar, cukup besar biaya makan setiap harinya," jelas awal-awal pandemi Covid-19, jelasnya, ia pernah mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Pemko Pekanbaru berupa beras 10 karung, 5 bungkus minyak makan, mi instan, telur dan susu. Sebagai tambahan juga diberi masker dan hand ditanyakan, bagaimana anak-anak penghuni panti berjumlah 81 orang bersekolah. Badinar menjelaskan, semua anak bersekolah di Smart Indonesia School, mulai SD, SMP hingga SMA/SMK sederajat. Namun selama pandemi, anak-anak belajar dari rumah dengan metode dalam jaringan daring. Sesekali ada kunjungan dari para guru ke mengatakan, Smart Indonesia School memberikan potongan biaya masuk sekolah dan uang SPP. Untuk biaya masuk, tuturnya, dari Rp 3 juta, pengelola Panti Asuhan hanya membayar Rp 1 juta. Begitu juga pembayaran SPP, dari Rp 300 ribu menjadi Rp 150 ribu per antar dan jemput anak-anak Panti Asuhan bersekolah. "Sebelum Covid-19, anak-anak biasanya diantar ke sekolah dengan bus milik panti. Tapi sekarang, mereka harus belajar dari rumah saja," kata asuhan ini sudah berdiri selama lima tahun silam. Berawal dari hanya satu unit rumah tua terbuat dari papan kayu. Setelah Badinar punya cukup uang, ia membeli tanah tak jauh dari lokasi panti saat ini."Surat izin operasional dari Pemerintah Kota Pekanbaru, Dinas Sosial dan Pemakaman, berlaku sejak 13 Oktober 2016 hingga 13 Okrober 2021, tapi kami sudah buka tiga bulan sebelum itu," katanya menjelaskan. Setiap tahunnya, penghuni panti asuhan akan berganti. Anak-anak yang sudah tamat sekolah tidak lagi tinggal di panti dan digantikan dengan anak-anak akan masuk."Tahun kemarin sudah ada tamat 5 anak dan bekerja," asuhannya merawat anak-anak piatu dan fakir miskin. Selama pandemi, bagi mereka yang masih punya keluarga biasanya pulang ke rumah untuk beberapa Faruq 14, penghuni panti siang itu sedang melihat temannya bermain catur. Ia mengatakan, kegiatan anak-anak di panti selama pandemi adalah membersihkan pekarangan, merawat tanaman, dan belajar."Saya belajar online pakai ponsel abang, tugas dikumpul lewat ponsel, kadang videocall, untuk kuota dibeli pakai uang sendiri. Hanya saja, saya sulit memahami materi selama belajar online," kata bocah kelas 1 SMP sendiri berharap selamanya panti akan terus berdiri. "Saya berdoa semua penghuni selalu diberi kesehatan, umur panjang, dimudahkan rezekinya. Sekolah sampai mencapai cita-cita mereka," tutupnya. 2) Yayasan Pesantren Yatim Sosial At-Tauhid mengalami perkembangan dari segi program pendirian pesantren di dalamnya yakni pada tahun 2010, sarana dan prasarana yang dulunyaInternational Schools Database Find, research, and compare the best international schools.
Namun ia sadar bahwa untuk melanjutkan sekolah ke SMP, ibunya sudah tidak memiliki biaya. Jadi anak panti. Suatu saat, ada tetangganya yang menawari Mundholin untuk masuk ke panti asuhan. Hal itu dilakukan agar dirinya bisa melanjutkan ke SMP dan sekolah menengah atas (SMA). Tawaran tersebut langsung diterima. › Panti asuhan selama ini dipandang masyarakat hanya menampung anak-anak yatim piatu. Kenyataannya, panti asuhan justru menjadi tempat yang dituju anak-anak dari keluarga miskin, sebagai jalan mendapatkan pendidikan. KOMPAS/RIZA FATHONIAnak-anak penghuni Panti Asuhan Kampung Melayu, Jakarta, menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, Minggu 30/10/2022. Panti asuhan tersebut dihuni oleh 22 anak penghuni tetap dan menanggung biaya sekolah 52 anak dari sekitar kawasan panti. Panti asuhan menjadi tempat untuk mengasah kemandirian anak-anak yatim piatu dan kaum duafa. JAKARTA, KOMPAS — Panti asuhan tidak hanya menjadi rumah dan tempat berlindung bagi anak-anak yang tidak memiliki atau kehilangan orangtuanya, tetapi juga menjadi tumpuan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan keluarga yang bermasalah. Selain mendapat pengasuhan alternatif di panti asuhan, mereka juga mengenyam pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan anak-anak di panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial anak LKSA masih memiliki orangtua atau keluarga. Hanya sebagian kecil yang tidak memiliki orangtua yatim piatu, yatim, atau piatu. Mereka sengaja dibawa orangtuanya ke panti asuhan agar mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Umumnya mereka datang dari keluarga miskin dari perdesaan dan daerah-daerah pelosok di Tanah Air. Sebagian sudah putus sekolah. Berdasarkan data Profil Anak Indonesia tahun 2021, sebanyak 4,76 persen dari anak Indonesia tinggal bersama keluarga lain dan sebagian berada di panti asuhan, yang diperkirakan jumlahnya sekitar panti asuhan. Mereka tinggal di panti asuhan yang dikelola yayasan, keluarga, atau menyelesaikan pendidikan, terutama di tingkat sekolah menengah atas SMA, sebagian besar anak-anak panti asuhan kembali pada orangtua dan hidup mandiri di tengah masyarakat. Namun, ada juga yang tetap tinggal di panti asuhan menjadi pengurus atau membantu pengelola contoh, Panti Asuhan Putra Nusa Tanah Abang, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, yang berdiri sejak tahun 1958. Sebagian besar anak-anak di panti asuhan itu adalah anak-anak dari keluarga tidak mampu secara ekonomi yang berasal dari luar Jakarta. Mereka mengetahui keberadaan panti asuhan tersebut dari tetangga, rekomendasi alumni dari panti, atau mencari lewat internet.”Pekerjaan orangtua anak-anak ini macam-macam, ada yang sopir, pembantu rumah tangga, atau pengasuh anak. Kemarin ada orangtua salah satu anak yang bekerja sebagai pengasuh anak, gajinya hanya sekitar satu juta rupiah, tidak mencukupi untuk biaya sekolah satu anak. Padahal, anaknya tidak hanya satu orang,” ujar Upik, pengelola Panti Asuhan Putra Nusa, Rabu 26/10/2022 pekan Lampung, Panti Asuhan Pelita Harapan Bangsa saat ini menampung 50 anak dari keluarga miskin. Sebagian masih memiliki orangtua lengkap. Ada juga yang dititipkan karena menjadi korban perceraian kedua orangtuanya, atau orangtuanya masih hidup tetapi tidak diketahui ini ada 125 LKSA di Bandar Lampung. Namun, baru sekitar 50 LKSA yang mengurus perizinan. ”Selama ini sosialisasi dan pengawasan pada LKSA yang belum mempunyai legalitas jarang dilakukan. Selain itu, tidak ada imbal balik dari pemerintah untuk LKSA yang telah memenuhi syarat dan legalitas,” kata Amir, Ketua Yayasan Panti Asuhan Pelita Harapan Bangsa, yang juga Ketua Forum Daerah LKSA Lampung, Jumat 28/10/2022.Baca juga Polisi Diminta Segera Usut Kekerasan Seksual di Panti AsuhanDi Makassar, saat ini Panti Asuhan Miftahul Khair yang berdiri sejak tahun 1971 menampung sekitar 40 anak, umumnya berasal dari Manggarai Barat. Sebagian besar masih memiliki orangtua lengkap. Awalnya mereka hanya menerima anak-anak yang benar-benar tak memiliki orangtua, yang berasal dari Sulawesi Selatan atau Sulawesi setelah itu, dinas sosial menyatakan bahwa tidak harus yatim piatu, anak-anak telantar dan miskin juga bisa ditampung di panti tersebut. ”Bahkan, kami juga menampung anak-anak korban kekerasan atau dari keluarga broken home,” ujar A Halmiyah, pengelola panti asuhan anak yang ditampung di panti ini disekolahkan dengan biaya dari dana bantuan operasional sekolah BOS. Untuk biaya operasional, selama ini panti asuhan mengandalkan bantuan donatur, baik secara pribadi maupun dari berbagai yayasan. Namun, semenjak pandemi Covid-19, beberapa panti kesulitan dana menyusul berkurangnya donatur. Mereka harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan panti Palembang, Sumatera Selatan, aliran donasi dari para donatur Panti Asuhan Cahaya Ummi di Jalan Seduduk Putih, Kecamatan Ilir Timur II, sejak pandemi mendera kian seret. Pengelola panti asuhan harus mencari cara agar mampu menghidupi ke-20 anak asuhnya. Agar anak asuh dapat melanjutkan hidup, ia membuka usaha jual beli celengan hingga mengefisienkan pengeluaran. ”Terkadang untuk mencukupi kebutuhan, kami makan nasi dengan garam,” ujar Nirwana, pemilik Panti Asuhan Cahaya panti asuhan lain, masa paceklik ini juga dirasakan sejak pandemi mulai melanda. Bantuan dari pemerintah tidak lagi datang. Padahal, sebelum pandemi, pemerintah selalu memberikan bantuan tahunan. ”Biasanya kami mendapatkan dana Rp 13 juta-Rp 18 juta per tahun dari pemerintah," kata pemda harus memastikan ada berapa banyak LKSA di lokasinya. Ini penting sekali buat masa depan anak dan untuk memastikan LKSA-LKSA yang tidak sesuai regulasi agar tidak diberi izin memberi layanan senior Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak Puskapa Universitas Indonesia, Ni Luh Putu Maitra Agastya, mengatakan, pengasuhan di LKSA dapat memengaruhi pertumbuhan anak. Sejumlah studi mencatat bahwa perkembangan fisik dan psikologis anak berusia 0-5 tahun yang diasuh di LKSA lebih rendah dibandingkan anak yang diasuh keluarga.”Menurut penelitian kami di 2015 terhadap 600 anak, hampir 30 persen di antaranya menyatakan kesepian. Mereka juga kangen keluarga dan merasa ada di lingkungan asing,” kata Agastya, Minggu 30/10/2022.Sebagian anak pun merasa malu karena diasuh di LKSA diasosiasikan dengan kemiskinan dan keluarga yang tidak lengkap. Hal ini membuat anak tidak percaya diri. Kesepian ditambah rasa rendah diri dikhawatirkan menghambat anak yang sudah dewasa untuk kembali ke masyarakat. ”Di sisi lain, tidak semua panti asuhan menjalankan standar pengasuhan yang baik sehingga sangat rentan terjadi kekerasan dari pengasuh dan sesama anak asuh,” sambung PURNA JATIMahnidar tiga dari kiri, pengelola Panti Asuhan Anak Harapan Karya, Palembang, bersama dengan ketujuh anak panti, Kamis 27/10/2022. Dia berupaya keras agar anak asuhnya bisa terus bersekolah walau dana kantongi izinBanyak panti asuhan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari dana hingga jumlah pengasuh yang terbatas. Bahkan, sejumlah panti asuhan berdiri tanpa mengantongi izin dan standar nasional pengasuhan anak sebagaimana yang diatur dalam peraturan data Kementerian Sosial Kemensos, ada sekitar LKSA di Indonesia pada 2021. Sekitar di antaranya belum mengantongi izin dari dinas sosial dan 154 lainnya sedang melengkapi syarat perizinan. Selain itu, belum semua LKSA berhasil didata oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos Kanya Eka Santi, ada kemungkinan sejumlah LKSA di masyarakat luput didata. Hal itu bisa terjadi karena ketidaktahuan pengelola LKSA untuk mendaftarkan diri. Salah satu kendalanya adalah kondisi geografis Indonesia.”Seharusnya memang terdata. Setiap pemda harus memastikan ada berapa banyak LKSA di lokasinya. Ini penting sekali buat masa depan anak dan untuk memastikan LKSA-LKSA yang tidak sesuai regulasi agar tidak diberi izin memberi layanan anak,” kata pendataan, LKSA juga perlu diakreditasi agar kualitas pelayanannya mencapai standar minimal. Badan Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial BALKS mencatat ada lembaga kesejahteraan sosial yang terakreditasi pada 2021. Sebanyak di antaranya adalah mengatakan, sedapat mungkin anak diasuh oleh keluarga inti atau keluarga besar. Jika tidak ada keluarga yang bisa mengasuh, anak dapat diasuh oleh keluarga pengganti foster care, wali, atau diangkat anak oleh pihak lain. ”LKSA itu adalah sumber daya pengasuhan terakhir. LKSA seharusnya juga memastikan anak tidak terpisah dari keluarganya,” juga Bruder Angelo, Terdakwa Pelaku Kekerasan Seksual di Panti Asuhan Depok, Ajukan KasasiWakil Ketua BALKS Naswardi mengatakan, masih ada LKSA yang tidak terakreditasi karena belum mencapai kualitas standar minimal pemerintah. Ada sembilan aspek standar yang mesti dipenuhi LKSA, antara lain program, manajemen organisasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta hasil pelayanan.”Tujuan akreditasi adalah untuk mengukur kualitas pemenuhan standar pelayanan minimal serta mencegah terjadinya malapraktik di lembaga kesejahteraan sosial,” kata pengawasan dan pembinaan LKSA merupakan kewenangan pemerintah pusat dan daerah. Jika melakukan pelanggaran, LKSA terkait akan dikenai sanksi, seperti pencabutan sertifikat mencontohkan, pada tahun ini pemerintah mendapati LKSA di Medan dan Manado melanggar aturan. Dinas sosial setempat diminta untuk membubarkan LKSA itu. Anak-anak yang tinggal di panti-panti tersebut dipindahkan ke unit pelaksana teknis Kemensos di setiap daerah atau dipertemukan kembali dengan pantauan Kompas, selama ini juga terjadi sejumlah pelanggaran di panti asuhan. Pada September 2022, misalnya, Pemerintah Kabupaten Ketapang mencabut izin dan menutup LKSA Yayasan Al-Akbar karena kasus dugaan kekerasan seksual pada anak asuh oleh pengurus panti tersebut. Di Kulon Progo, DI Yogyakarta, beberapa anak di sebuah panti asuhan diduga mengalami kekerasan seksual yang dilakukan MT 46, pengurus panti asuhan sejak tahun 2020 hingga 2022. Pada tahun 2014, pemerintah juga menutup Panti Asuhan Samuel di Gading Serpong, Tangerang, karena dugaan sejumlah kasus penelantaran anak-anak yang tinggal di FATHONIAnak-anak penghuni Panti Asuhan Tebet, Jakarta, memanfaatkan waktu libur dengan bermain congklak, Minggu 30/10/2022. Panti tersebut dihuni oleh 45 anak. Sejumlah anak terpaksa tinggal di panti asuhan karena orangtua menyerahkan anaknya pada panti akibat ketidakmampuan membiayai hidup. Dorong pengawasanAnggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI, Jasra Putra, menegaskan, pengawasan terhadap LKSA penting untuk menghindari praktik buruk pengasuhan anak di LKSA. Hingga kini belum ada data yang mencatat kasus buruk pengasuhan anak di LKSA. Umumnya kasus tersebut baru tercatat setelah masa asuh anak di LKSA selesai atau jika masyarakat melapor.”Kita juga perlu memastikan pengelola lembaga punya kredibilitas serta sumber daya manusia yang kuat untuk menjalankan pengasuhan. Pemerintah pusat dan daerah perlu mengawasi lembaga yang terdaftar maupun yang sudah ada tapi belum terdaftar,” kata terhadap panti asuhan sangat penting agar bisa memastikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak dilakukan di setiap panti asuhan. Tanpa pengawasan, anak-anak di panti asuhan rentan mengalami kekerasan fisik, psikis, seksual, dan eksploitasi ekonomi serta luput dari pendataan administrasi kependudukan. Bahkan, anak-anak itu rentan menjadi korban perdagangan juga Jangan Abaikan Hak Anak-anak yang Tidak Punya NIKDeputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PPPA Nahar mengungkapkan, dari hasil pantauan Kementerian PPPA saat evaluasi kabupaten/kota layak anak, di lapangan masih ditemukan terjadinya kekerasan anak di panti asuhan, khususnya dalam proses pendisiplinan anak yang masih berbasis pada seksual di panti asuhan juga harus menjadi perhatian karena Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual TPKS menempatkan panti asuhan sebagai salah satu sasaran pencegahan TPKS. ”Hal ini penting karena masih ditemukan pelaku kekerasan terhadap anak asuh adalah pegawai, pengurus, atau petugas panti,” ujar data yang tercatat pada Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak Simfoni PPA hingga Juli 2022 tergambar bahwa kasus kekerasan ada di lembaga-lembaga pendidikan, sekolah, rumah tangga, dan tempat lain, seperti panti asuhan. REN/ESA/COK/VIO/SKA/RAM/XTI/EGI/Z02/Z03/Z14/SON EditorALOYSIUS BUDI KURNIAWAN Pertanyaan Dengan hormat, saya ingin bertanya mengenai kasus-kasus yang sedang terjadi saat ini, yaitu: 1. kasus penyekapan anak di panti asuhan; 2. penyekapan pembantu rumah tangga; 3. pembuangan orang sakit oleh rumah sakit karena tidak memiliki biaya; 4. intoleransi dalam beragama; 5. pencuri yang tertangkap lalu diamuk massa; dari semua 4xi6.