ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti/am. Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Agung Pujo Winarko menyebutkan sebanyak 7.500 hingga 8.000 ton sampah dari DKI Jakarta terus memenuhi Bantar Gebang, Bekasi per hari. “Kalau kita bicara tentang sampah, itu harus menjadi isu prioritas di Jakarta.Lewat aplikasi Pasti Angkut, Pemerintah Desa Panggungharjo menawarkan pengangkutan sampah rumah tangga dengan ongkos proporsional secara praktis. Masyarakat tinggal mengunduh layanan aplikasi itu, lalu memasukkan data diri kemudian tinggal melakukan order pengangkutan dan pengolahan sampah rumah tangga sesuai kebutuhan.konvensional dalam pengelolaan sampah yang awalnya kumpul-angkut-buang, menjadi pengolahan sampah yang sudah melakukan kegiatan pengurangan dan penanganan dari sumbernya. Menurut Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga, target pengelolaan
Bangunan & Rumah Tangga (96) Jasa Lainnya (196) Rp 250.000 Jasa buang puing angkut sampah proyek. Highlight. Rp 250.000 Jasa Buang puing & urukan daerah
Bangunan & Rumah Tangga (32) Jasa Lainnya (19) Rp 150.000 Jasa Angkut & buang brangkal puing barangkal sampah daun prabotan dll.
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347); 5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan
angkut, dll. Pengukuran jumlah sampah dapat menggunakan ukuran berat atau ukuran volume; 4 Berat dan Volume Sampah Rumah Sakit . Diperkirakan produksi dampah domestik adalah 2 Kg/pasien/hr sedang di AS 3,25 Kg/pasien/hr ; Volume sampah diperlukan untuk menentukan ukuran bak dan sarana pengangkutan, shg perlu survei pada Rumah Sakit setempat
Laporan yang diambil melalui proses sampling di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang menyatakan bahwa 45,5 persen sampah yang dibuang di lokasi ini adalah sampah makanan, atau sampah rumah tangga. Angka ini dirasa tidak mengejutkan, mengingat jumlah penduduk DKI Jakarta yang mencapai 10.6 juta, dan 30 juta orang di Jabodetabek